Tumbler stainless steel adalah pilihan ideal untuk menjaga minuman Anda tetap panas atau dingin lebih lama. Di era modern, tumbler menjadi sahabat setia banyak orang. Tumbler tak hanya praktis dibawa ke mana saja, tapi juga membantu mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai. Salah satu material tumbler yang populer adalah stainless steel.
Namun, tahukah kamu bahwa tidak semua jenis stainless steel aman untuk digunakan?
Mosh, sebagai brand yang peduli akan kesehatan dan kelestarian lingkungan, berkomitmen untuk menghadirkan tumbler stainless steel yang aman dan berkualitas. Dalam artikel ini, Mosh akan membantumu memahami jenis stainless steel yang aman untuk tumbler, serta tips memilih tumbler yang tepat.
Jenis Stainless Steel yang Aman untuk Tumbler:
- Stainless Steel 18/8 (304): Jenis ini paling umum digunakan untuk tumbler karena tahan karat, tahan korosi, dan aman untuk kontak dengan makanan. Stainless steel 18/8 mengandung 18% kromium dan 8% nikel, yang membuatnya tahan lama dan mudah dibersihkan.
- Stainless Steel 18/10 (316): Memiliki kandungan kromium dan nikel yang lebih tinggi dibandingkan 18/8, sehingga lebih tahan karat dan korosi. Stainless steel 18/10 sering digunakan dalam peralatan medis dan implan, menunjukkan tingkat keamanannya yang tinggi.
- Stainless Steel 201: Jenis ini lebih murah daripada 18/8 dan 18/10, namun mengandung mangan yang lebih tinggi. Stainless steel 201 tidak tahan karat dan korosi dibandingkan jenis lainnya, dan tidak direkomendasikan untuk minuman panas.
Bahaya Penggunaan Stainless Steel yang Tidak Aman
Stainless steel yang tidak aman untuk digunakan sebagai peralatan makan atau minum dapat membahayakan kesehatan dalam beberapa cara:
1. Migrasi Logam Berbahaya
Stainless steel yang tidak aman dapat mengandung logam berbahaya seperti nikel, kromium, dan timbal. Logam ini dapat bermigrasi ke makanan atau minuman dan tertelan, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti:
- Keracunan logam: Gejalanya termasuk mual, muntah, diare, sakit perut, dan kelemahan. Dalam kasus yang parah, keracunan logam dapat menyebabkan kerusakan organ dan kematian.
- Alergi logam: Nikel dan kromium dapat menyebabkan alergi pada beberapa orang. Gejala alergi logam dapat berupa ruam kulit, gatal-gatal, dan dermatitis.
- Kanker: Paparan nikel dan kromium jangka panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru, hidung, dan tenggorokan.
2. Korosi dan Karat
Stainless steel yang tidak aman dapat berkarat dan terkorosi, terutama jika terkena makanan atau minuman asam. Karat dapat mencemari makanan dan minuman, dan dapat menyebabkan rasa logam yang tidak enak.
3. Kontaminasi Mikroba
Permukaan stainless steel yang tidak aman dapat menjadi tempat perkembangbiakan bakteri dan mikroba lainnya. Hal ini dapat menyebabkan keracunan makanan dan penyakit lainnya.
Tips Memilih Tumbler Stainless Steel
- Perhatikan jenis stainless steel: Pastikan tumbler terbuat dari stainless steel 18/8, 18/10, atau 304. Hindari stainless steel 201 untuk minuman panas.
- Cek BPA Free: Pastikan tumbler bebas BPA (Bisphenol-A), zat kimia yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan.
- Pertimbangkan desain dan fitur: Pilih desain yang sesuai dengan seleramu, dan perhatikan fitur seperti tutup anti bocor, isolasi vakum, dan sedotan.
- Sesuaikan dengan kebutuhan: Pilih ukuran dan kapasitas tumbler yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Mosh tumbler menjadi pilihan aman dan berkualitas
Mosh tumbler terbuat dari stainless steel 18/8 (304) yang aman untuk kesehatan dan tahan lama. Tumbler Mosh juga bebas BPA, sehingga kamu dapat menikmati minuman favoritmu dengan tumbler Mosh.Mosh menghadirkan berbagai desain dan fitur menarik, seperti tutup anti bocor, isolasi vakum, dan sedotan. Mosh tumbler juga tersedia dalam berbagai ukuran dan kapasitas, sehingga kamu dapat memilih yang sesuai dengan kebutuhanmu. Gunakan Mosh tumbler untuk hidup yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Produk Mosh bisa kamu dapatkan disini.
